jamuvoyage – Dalam upaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap produk tradisional, BPOM dorong industri jamu jaga kualitas produknya agar tetap relevan dan bersaing di pasar domestik maupun global. Langkah ini dianggap sangat krusial di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap produk herbal sebagai alternatif kesehatan alami.
Peran Vital BPOM dalam Industri Jamu Tanah Air
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki peran sentral dalam memastikan bahwa setiap produk jamu yang beredar di masyarakat aman, berkhasiat, dan bermutu tinggi. Melalui pengawasan ketat, BPOM ingin memastikan bahwa industri jamu tidak hanya tumbuh pesat, tetapi juga tetap menjaga standar mutu yang sesuai dengan regulasi nasional dan internasional.
Mengapa Kualitas Produk Jamu Menjadi Sorotan?
Meningkatnya konsumsi jamu oleh masyarakat Indonesia menjadi indikator bahwa kepercayaan terhadap warisan budaya ini terus meningkat. Namun, kualitas produk harus dijaga agar tidak menimbulkan efek samping. Produk yang asal-asalan justru bisa merusak citra industri jamu secara keseluruhan.
Tantangan yang Dihadapi Industri Jamu di Indonesia
Kurangnya Standardisasi Bahan Baku
Banyak produsen masih menggunakan bahan baku tanpa standarisasi yang memadai. Hal ini membuka celah terhadap kontaminasi dan fluktuasi kualitas produk akhir.
Pemahaman yang Minim Mengenai Proses Produksi Sesuai CPKB
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) seringkali diabaikan oleh pelaku usaha kecil menengah. Padahal, penerapan CPOTB sangat penting dalam menjamin keamanan produk jamu.
Langkah BPOM dalam Menjamin Mutu Jamu
Edukasi dan Bimbingan Teknis
BPOM secara aktif memberikan edukasi dan pelatihan kepada pelaku industri jamu untuk menerapkan Good Manufacturing Practices. Pelatihan ini mencakup pemilihan bahan, pengolahan, hingga pengemasan produk.
Pengawasan dan Sertifikasi
Pengawasan secara berkala dilakukan untuk memastikan pelaku industri mematuhi aturan. Produk yang lolos pengawasan akan mendapat izin edar dan sertifikasi dari BPOM yang menjadi bukti legalitas dan kualitas.
Upaya Digitalisasi dalam Industri Jamu
Transformasi digital juga merambah industri jamu. BPOM mendorong pelaku usaha untuk menggunakan sistem online single submission dalam perizinan produk. Hal ini mempercepat proses administrasi dan meningkatkan transparansi.
Keterlibatan Pemerintah Daerah dan Stakeholder
BPOM tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan dari pemerintah daerah dan asosiasi pengusaha jamu seperti GP Jamu sangat dibutuhkan. Kolaborasi ini mempercepat proses edukasi serta pengawasan di lapangan.
Peluang Industri Jamu di Pasar Global
Dengan jaminan mutu yang lebih baik, produk jamu Indonesia memiliki potensi besar menembus pasar global. Negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, dan beberapa negara Eropa menunjukkan ketertarikan terhadap produk herbal Indonesia—terutama jika disertai sertifikasi mutu dan keamanan.
Edukasi Konsumen: Kunci Meningkatkan Kesadaran
Selain produsen, konsumen juga harus diberikan edukasi. BPOM menyarankan masyarakat untuk membeli jamu yang telah terdaftar resmi dan menghindari produk yang tidak mencantumkan izin edar. Kesadaran ini penting untuk mendorong produsen agar lebih bertanggung jawab.
Inovasi Produk Jamu: Kombinasi Tradisional dan Modern
Jamu Siap Minum dan Kapsul Herbal
Inovasi dari bentuk jamu tradisional menjadi bentuk modern seperti kapsul, tablet, hingga ready-to-drink sangat menarik bagi generasi muda. Inovasi ini juga mempermudah pengemasan dan distribusi, menjadikan jamu lebih kompetitif di pasar modern.
Komitmen Bersama dalam Menjaga Warisan Leluhur
BPOM dorong industri jamu jaga kualitas produknya bukan hanya sebagai slogan, tetapi sebagai upaya nyata menjaga warisan budaya Indonesia. Dengan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat, produk jamu Indonesia bisa menjadi andalan tidak hanya di negeri sendiri, tetapi juga di kancah internasional. Menjaga mutu bukanlah pilihan, melainkan keharusan agar jamu tetap relevan di era modern yang serba cepat ini.